Washington (LIGA335) — Pasukan Amerika Serikat kembali menyita sebuah kapal tanker minyak di perairan lepas pantai Venezuela. Penyitaan ini menjadi yang kedua dalam kurun waktu relatif singkat dan menambah ketegangan dalam hubungan antara Washington dan Caracas di tengah sanksi ekonomi yang masih diberlakukan.
Menurut pernyataan otoritas AS, kapal tanker tersebut diduga terlibat dalam pengangkutan minyak yang melanggar rezim sanksi internasional. Operasi penyitaan dilakukan di wilayah Laut Karibia oleh unsur Angkatan Laut AS setelah melalui pemantauan dan koordinasi antarlembaga.
Pemerintah Amerika Serikat menegaskan bahwa tindakan tersebut merupakan bagian dari upaya penegakan hukum terhadap perdagangan minyak ilegal yang dinilai mendukung aktivitas ekonomi di luar ketentuan internasional.
Dugaan Pelanggaran Sanksi
Pejabat AS menyebut kapal tanker itu mengangkut minyak mentah yang diduga berasal dari Venezuela dan akan dikirim ke pihak ketiga tanpa izin yang sah. Minyak tersebut ditengarai diperdagangkan untuk menghindari sanksi yang selama ini membatasi ekspor energi Venezuela.
“Penyitaan ini menunjukkan komitmen kami untuk menegakkan sanksi dan mencegah perdagangan ilegal yang merusak stabilitas pasar energi global,” ujar seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya.
Kapal dan muatannya kini diamankan untuk proses hukum lebih lanjut sesuai dengan peraturan yang berlaku di AS.
Reaksi Venezuela
Pemerintah Venezuela mengecam tindakan tersebut dan menyebutnya sebagai pembajakan di laut internasional. Caracas menilai penyitaan kapal tanker itu sebagai bentuk tekanan politik dan ekonomi yang melanggar hukum internasional.
Dalam pernyataan resminya, otoritas Venezuela menegaskan bahwa negaranya memiliki hak penuh untuk mengekspor sumber daya alamnya dan menuding AS menggunakan kekuatan militer untuk mempertahankan kepentingannya sendiri.
Dampak dan Ketegangan Kawasan
Penyitaan kapal tanker kedua ini mempertegas ketegangan yang terus berlangsung antara AS dan Venezuela, terutama terkait isu energi dan sanksi ekonomi. Sejumlah analis menilai langkah Washington berpotensi memicu respons diplomatik maupun hukum dari Caracas serta negara-negara lain yang berkepentingan.
Di sisi lain, AS menyatakan akan terus meningkatkan pengawasan di kawasan Laut Karibia guna memastikan kepatuhan terhadap sanksi dan mencegah aktivitas yang dianggap ilegal.
Situasi ini menambah daftar panjang sengketa terkait perdagangan minyak Venezuela, yang selama beberapa tahun terakhir menjadi sorotan dalam dinamika geopolitik dan pasar energi global.

