Densus 88 dan Disdik DKI Kolaborasi Intensif Lawan Radikalisme di Lingkungan Sekolah

Densus 88 dan Disdik DKI Kolaborasi Intensif Lawan Radikalisme di Lingkungan Sekolah

JAKARTA, HUMAS POLRI (cv togel) — Direktorat Pencegahan Detasemen Khusus 88 Antiteror (Densus 88 AT) Polri meningkatkan kolaborasi strategis dengan Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta dalam upaya pencegahan dan penanggulangan paham radikalisme sejak dini di lingkungan sekolah. Kolaborasi ini difokuskan untuk membekali tenaga pendidik dan siswa dengan kesadaran ideologi kebangsaan serta kemampuan untuk menangkal narasi ekstremisme.

Sinergi ini merupakan bagian dari program Sekolah Rukun dan Ramah Anak yang menargetkan penguatan benteng ideologi di Ibu Kota.


I. Fokus Utama: Penguatan Kontra-Narasi dan Deteksi Dini

 

Keterlibatan Densus 88 AT dalam lingkungan pendidikan menunjukkan adanya pengakuan bahwa sekolah adalah area krusial yang rentan terhadap penyebaran paham radikal, terutama melalui dunia digital.

  • Pencegahan IRET: Materi utama yang disampaikan Densus 88 AT berfokus pada pencegahan paham IRET (Intoleransi, Radikalisme, Ekstremisme, dan Terorisme). Guru dan siswa dibekali pemahaman mengenai ciri-ciri ideologi radikal dan bagaimana pola ajakan yang menyasar anak muda di media sosial.

  • Penguatan Ideologi Kebangsaan: Kolaborasi ini juga bertujuan memperkuat penanaman nilai-nilai Toleransi, Kebhinekaan, dan Ideologi Pancasila sebagai benteng utama.

  • Literasi Digital Aman: Disdik DKI dan Densus 88 menekankan pentingnya edukasi penggunaan media sosial yang aman, mengingat anak-anak mudah terpapar konten radikal di ruang digital.

“Kegiatan ini diselenggarakan sebagai upaya kolektif. Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam membangun budaya damai dan toleransi di lingkungan pendidikan. Guru dan murid harus menjadi DUTA CEGAH radikalisme,” ujar IPDA Muhammad Audi Aqshal Afandi, S.Pd., dari Direktorat Pencegahan Densus 88 AT Polri.

II. Pelibatan Lintas Sektor dan Sinergi di Jakarta

 

Program pencegahan ini tidak hanya melibatkan Dinas Pendidikan, tetapi juga meluas ke berbagai sektor lain untuk menciptakan efek yang holistik.

  1. Pelibatan Ormas dan Tokoh Agama: Kolaborasi ini juga menggandeng Majelis Ulama Indonesia (MUI), Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), dan organisasi kemasyarakatan seperti Muhammadiyah, memastikan pesan yang disampaikan bersifat inklusif.

  2. Penanganan Risiko Sosial: Densus 88 AT bahkan menyoroti bahwa isu seperti perundungan (bullying) di sekolah dapat menjadi salah satu faktor risiko yang memicu benih-benih radikalisme pada siswa yang rentan.

  3. Deklarasi Bersama: Kegiatan diakhiri dengan penandatanganan Deklarasi dan Komitmen Sekolah Rukun dan Ramah Anak oleh perwakilan sekolah dan lembaga yang hadir, menegaskan komitmen bersama untuk menjaga ideologi bangsa.

Langkah intensif Densus 88 dan Disdik DKI ini menunjukkan keseriusan Pemerintah Provinsi Jakarta dalam menjaga integritas dan moralitas generasi muda dari ancaman ekstremisme.