CATL Konfirmasi Penerapan Baterai Ion Natrium Skala Besar pada 2026

CATL Konfirmasi Penerapan Baterai Ion Natrium Skala Besar pada 2026

BEIJING (LIGA335) — Perusahaan baterai terbesar dunia, Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL), secara resmi mengonfirmasi penerapan baterai ion natrium dalam skala besar mulai tahun 2026. Langkah ini dinilai sebagai terobosan penting dalam industri energi dan kendaraan listrik global.

Pengumuman tersebut menandai keseriusan CATL dalam mengembangkan teknologi baterai alternatif selain lithium-ion. Baterai ion natrium disebut memiliki potensi besar untuk menjawab tantangan biaya, ketersediaan bahan baku, dan keberlanjutan lingkungan.

“Kami melihat baterai ion natrium sebagai bagian penting dari masa depan energi,” ujar perwakilan CATL dalam pernyataan resminya.

Solusi atas Ketergantungan Lithium

Selama ini, industri baterai sangat bergantung pada lithium yang harganya fluktuatif dan pasokannya terbatas. Dengan beralih ke natrium, CATL berharap dapat mengurangi ketergantungan tersebut.

Natrium tersedia melimpah di alam dan lebih mudah diperoleh. Hal ini membuat baterai ion natrium berpotensi lebih murah dan lebih stabil dari sisi rantai pasok.

“Baterai ion natrium dapat menjadi solusi untuk pasar yang membutuhkan efisiensi biaya,” kata analis energi.

Keunggulan Teknologi Ion Natrium

Selain biaya yang lebih terjangkau, baterai ion natrium memiliki keunggulan lain. Teknologi ini dikenal lebih tahan terhadap suhu rendah, sehingga cocok untuk digunakan di wilayah dengan iklim ekstrem.

Baterai ion natrium juga dinilai memiliki tingkat keamanan yang baik karena risiko overheating relatif lebih rendah dibandingkan baterai lithium-ion konvensional.

Meski kepadatan energinya masih berada di bawah lithium-ion, CATL menyebut peningkatan teknologi terus dilakukan agar performanya semakin kompetitif.

Target Penggunaan dan Skala Produksi

CATL menyebut penerapan skala besar pada 2026 akan mencakup berbagai sektor. Baterai ion natrium direncanakan digunakan untuk kendaraan listrik jarak pendek, penyimpanan energi, serta aplikasi industri lainnya.

Produksi massal akan dilakukan secara bertahap. CATL memastikan fasilitas manufaktur dan rantai pasok telah disiapkan untuk mendukung transisi ini.

“Kami fokus pada penerapan nyata, bukan sekadar riset,” tegas CATL.

Dampak bagi Industri Kendaraan Listrik

Konfirmasi ini disambut positif oleh industri kendaraan listrik. Kehadiran baterai ion natrium berpotensi menurunkan harga kendaraan listrik dan mempercepat adopsi di pasar berkembang.

Produsen kendaraan listrik juga diharapkan memiliki lebih banyak pilihan teknologi baterai sesuai kebutuhan pasar.

“Ini bisa menjadi game changer, terutama untuk mobil listrik entry-level,” ujar pengamat otomotif.

Langkah Strategis Menuju Energi Berkelanjutan

Langkah CATL dinilai sejalan dengan upaya global menuju energi berkelanjutan. Dengan memanfaatkan bahan baku yang melimpah dan ramah lingkungan, baterai ion natrium berpotensi mengurangi dampak ekologis industri baterai.

CATL menegaskan bahwa inovasi ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang perusahaan dalam mendukung transisi energi bersih.

“Kami ingin memastikan teknologi baterai dapat diakses lebih luas oleh masyarakat,” tutup pernyataan CATL.

Dengan konfirmasi penerapan skala besar pada 2026, baterai ion natrium kini tidak lagi sekadar konsep. Industri energi dan otomotif dunia pun menantikan bagaimana teknologi ini akan mengubah peta persaingan baterai global.